Pentingnya Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Soal Listrik Alternatif
Di Indonesia, pembangkit listrik kebanyakan masih menggunakan tenaga bahan bakar fosil. Walaupun mampu menghasilkan listrik dalam jumlah besar dengan harga murah, hal ini tidak sustainable. Bahan bakar fosil pasti bisa habis di masa depan nanti. Karena itu, pengembangan energi listrik alternatif dari sumber lain harus diusahakan.
Untuk sekarang ini, Indonesia sudah mulai menggunakan beberapa sumber energi listrik alternatif yang cukup bisa diandalkan. Hal ini adalah tenaga turbin angin, panas bumi dan juga sinar matahari. Semua ini merupakan sumber tenaga yang selalu ada.
Kesulitan Penggunaan Listrik Alternatif
Kesulitan dari tenaga listrik dari sumber alternatif adalah konsistensi. Pada turbin angin, hanya kecepatan angin tertentu saja yang dapat menghasilkan listrik yang besar. Untuk panel surya, cahaya matahari tidak bisa diambil saat malam hari. Jenis yang paling konsisten adalah panas bumi.
Walaupun begitu, sumber listrik ini sudah cukup bagus. Contoh saja untuk panel surya, mereka sudah memenuhi 30% sumber listrik yang dihasilkan negara. Angka ini tentu sudah baik. Jika Indonesia bisa meningkatkan angkanya menjadi lebih tinggi, tentu Indonesia bisa masuk ke era baru penyediaan listrik. Peran masyarakat juga penting untuk listrik alternatif. Hal seperti panel surya bisa dipasang sendiri untuk dapat mengurangi konsumsi listrik rumahan.
Baca Juga:
Penggunaan Tenaga Listrik Mandiri
Proyek mandiri untuk memasang panel surya adalah hal simpel yang sekarang sudah populer. Memasang panel surya di gedung – gedung bisa menjadi salah satu cara menekan konsumsi listrik. Jika gedung bisa memanfaatkan panel surya untuk sebagian besar kebutuhan listriknya, mereka tidak lagi menjadi beban untuk daerah tersebut.
Jika penggunaan listrik suatu daerah bisa berkurang, pembangkit listrik pemerintah bisa menyebarkan energi-Nya secara lebih merata. Tidak perlu lagi ada pemadaman bergilir lagi karena kapasitas pembangkit listrik tidak terlalu berlebihan.
Di luar negeri, hal ini sudah menjamur. Sayangnya di Indonesia hal ini masih jarang. Hal ini tentu disayangkan karena Indonesia adalah negara di garis khatulistiwa. Matahari yang menyinari area khatulistiwa selalu lebih kuat dibandingkan daerah lain.
Orang Indonesia jarang menggunakan tenaga listrik mandiri ini karena masalah modal. Harga pemasangan panel surya tentu mahal, tapi jika bisa digunakan lama, potongan biaya listrik yang dikeluarkan pastinya terasa signifikan. Jika bisa lebih irit dalam jangka panjang, Anda akan lebih untung.
Masyarakat Harus Lebih Sadar dengan Listrik Alternatif
Hal lain yang menghambat masyarakat memanfaatkan konsep tenaga listrik dari panel surya adalah pengetahuannya. Walaupun mahal, harga dari instalasi panel surya rata – rata sudah turun. Untuk pemasangan satu panel surya dulu mencapai 30 juta Rupiah, sekarang sudah sekitar 18 juta Rupiah saja. Harga ini tentu rata – rata saja, tergantung dari tempat pemesanan Anda bisa dapatkan harga lebih rendah ataupun lebih mahal.
Jika sudah lebih murah, mengapa tidak ada yang pakai? Alasannya adalah kesadaran. Masih banyak orang menganggap pemasangan panel surya akan sulit dan mahal. Padahal jika sudah coba, mereka akan sadar bahwa modal awal yang dikorbankan akan membantu rumah lebih hemat biaya listrik. Saat mati lampu sekalipun, baterai panel surya bisa menyimpan energi cadangan dan memastikan listrik rumah tetap berfungsi.
Baca Juga: