Lampu Tenaga Surya Untuk Daerah 3T
Lampu tenaga surya bisa menjadi alternatif energi terbarukan yang tepat, terutama bagi daerah pelosok di seluruh Indonesia. Bahkan pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai hal ini. Mengapa daerah tertinggal membutuhkan pembangkit listrik tenaga surya dan bagaimana kerja teknologi tersebut?
Keterbatasan Listrik di Daerah 3T
Daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) adalah istilah yang digunakan untuk menyebut daerah-daerah yang berada di bagian terluar dan terdepan di Indonesia, terutama yang masih tertinggal dibandingkan kawasan lainnya.
Pembangunan yang tidak merata tercermin nyata di daerah-daerah 3T. Fasilitas di daerah-daerah tersebut masih dalam kondisi cukup memprihatinkan. Salah satunya adalah dalam bidang ketersediaan energi listrik. Bahkan, ketersediaan listrik di daerah Indonesia Timur baru mencapai 35%.
Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi masyarakat modern, mulai untuk keperluan rumah tangga, penerangan, dan hiburan. Warga di daerah 3T banyak yang belum memiliki listrik. Jaringan PLN tidak mencapai desa mereka. Maka, mereka memenuhi kebutuhannya akan listrik dengan menggunakan generator diesel atau lampu minyak tanah.
Masalah keterbatasan listrik ini tentunya tidak ideal. Proses distribusi energi dan barang ke daerah 3T sering memakan biaya hingga empat kali lipat biaya produksi. Akibatnya, harga komoditas di daerah-daerah tersebut jauh lebih mahal. Banyak masyarakat yang kurang mampu tidak memiliki akses ke listrik dan penerangan.
Program LTSHE
Untuk mengatasi masalah keterbatasan listrik, pemerintah telah mengeluarkan Perpres Nomor 47 Tahun 2017 tentang Penyediaan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) Bagi Masyarakat yang Belum Mendapatkan Akses Listrik. Peraturan ini bertujuan untuk menyediakan listrik bagi penduduk daerah 3T di seluruh Indonesia.
Perpres tersebut direalisasikan melalui program Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) yang sudah berjalan sejak 2017. Tujuan program ini adalah mengadakan listrik dengan panel surya di 2.500 desa yang termasuk dalam kawasan 3T. Setiap rumah akan mendapatkan 4 LTSHE dengan garansi mencapai 5 tahun untuk program ini.
Program ini dimulai di 5 provinsi di wilayah timur Indonesia. Kelima provinsi tersebut yaitu Riau, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Papua, dan Papua Barat. Jumlah unit LTSHE yang dipasang sekitar 79.000 lampu di 1.208 desa.
Cara Kerja LTSHE
LTSHE mengubah energi dari sinar matahari menjadi listrik yang disimpan di dalam baterai. Energi ini kemudian digunakan untuk menyalakan lampu. Lampu terhubung dengan panel surya melalui hub dan dapat dipasang di genteng rumah ataupun pohon.
Teknologi LTSHE menggunakan Light Emitting Diode (LED) 3 watt. Karena efisiensi energinya yang bagus, lampu ini menggunakan daya lebih kecil daripada lampu pijar 25 watt tetapi terangnya sama.
Baca Juga:
- Pentingnya Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Soal Listrik Alternatif
- Pentingnya Menggunakan Panel Surya
- Jenis-Jenis Panel Surya
Pembangkit Listrik Tenaga Surya
Selain LTSHE, pemerintah juga menargetkan untuk memasang solar panel di rumah-rumah di daerah 3T sebagai pembangkit listrik. Teknologi ini dianggap sebagai solusi yang tepat untuk memberikan akses listrik.
Daerah-daerah 3T masih tertinggal dalam pembangunan dan belum dijangkau PLN. Namun, sinar matahari adalah sumber daya yang selalu ada di seluruh wilayah Indonesia. Tenaga surya telah sukses digunakan sebagai sumber energi terbarukan di berbagai daerah tertinggal di negara-negara seluruh dunia.
Penggunaan solar panel dianggap lebih sesuai untuk daerah pedesaan yang terpencil secara geografis dan distribusi penduduknya sangat tersebar. Selain itu, penggunaan tenaga surya dapat mengurangi emisi sumber daya fosil yang merusak lingkungan.
Pompa Air Tenaga Surya
Selain penerangan dan tenaga listrik, salah satu kebutuhan penting lain adalah air. Banyak daerah 3T yang kekurangan sumber air, apalagi air bersih. Padahal air bersih adalah kebutuhan pokok untuk konsumsi, sanitasi, dan kesehatan manusia.
Penggunaan pompa air dengan tenaga surya bisa menjadi solusi masalah ini. Sama seperti LTSHE, pompa ini menggunakan solar panel dalam mengubah sinar matahari menjadi sumber energi.
Pompa submersible tenaga surya adalah pilihan yang tepat untuk daerah 3T. Pompa ini cocok untuk daerah dengan medan yang sulit. Ditambah lagi, sama seperti lampu tenaga surya teknologi ini lebih efisien dalam memaksimalkan sumber energi yang ada.
Baca Juga: