Mengenal Macam-Macam Energi Terbarukan di Indonesia
Setelah Anda tahu dan paham apa yang dimaksud dengan energi terbarukan, sekarang Anda bisa perdalam pemahaman Anda tersebut dengan mengenal beragam jenisnya. Untuk penjelasan lebih detail, simak ulasan berikut ini, yuk!
Jenis-Jenis Energi Terbarukan
1. Energi Panas Bumi.
Energi panas bumi terdapat di pusat bumi dan berasal dari peluruhan radioaktif. Energi inilah yang memanaskan bumi dari dalam. Dalam penggunaan panas bumi sebagai sumber energi terbarukan, ada tiga hal yang biasa dilakukan, yaitu:
- Sebagai sumber energi panas untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi.
- Sebagai sumber panas yang dapat dimanfaatkan secara langsung dengan memasukkan pipa ke dalam perut bumi.
- Sebagai pompa panas dengan cara dipompa secara langsung dari dalam perut bumi.
Panas bumi sendiri merupakan salah satu bentuk energi termal atau panas yang dihasilkan serta disimpan di dalam bumi. Energi ini berasal dari energi yang merupakan hasil dari proses pembentukan planet (20%) serta peluruhan mineral dan radioaktif (80%).
Di Indonesia terdapat 13 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) dengan panas bumi yang termanfaatkan telah mencapai 1.948,5 MW.
2. Energi Surya/ Matahari.
Yang dimaksud sebagai energi surya atau energi matahari adalah energi yang diperoleh dengan cara mengumpulkan panas yang berasal dari sinar matahari. Jenis energi terbarukan yang satu ini dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik, memanaskan bangunan, hingga memanaskan makanan. Panas sinar matahari sendiri dikumpulkan melalui menara surya atau panel sel surya.
Salah satu bentuk pemanfaatan energi matahari di Indonesia yang dapat Anda temui misalnya penggunaan pompa air tenaga surya, baik itu untuk kebutuhan pribadi (perumahan) atau komersial. Contohnya dengan memasang pompa submersible tenaga surya, yang memanfaatkan cahaya matahari yang telah diubah menjadi energi listrik oleh panel sel surya agar dapat menggerakkan pompa. Artinya, pompa air tersebut tak lagi memanfaatkan listrik PLN selayaknya pompa air konvensional pada umumnya.
3. Tenaga Angin.
Secara alami, angin dihasilkan oleh tekanan udara yang terjadi karena adanya perbedaan temperatur pada dua tempat yang berbeda. Sejak dulu hingga sekarang, angin sudah lama dikenal sebagai pergerakan udara yang mampu menggerakkan kincir angin atau turbin, yang kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik maupun energi kinetik.
Besarnya energi yang dihasilkan lewat sistem pembangkit tenaga angin bergantung pada seberapa tinggi kecepatan angin. Singkatnya, makin tinggi kecepatan angin, makin besar energi keluaran (output) yang dihasilkan oleh turbin. Sumber energi terbarukan yang satu ini banyak diolah di wilayah yang memiliki angin yang kuat dan konstan, seperti dataran tinggi dan wilayah lepas pantai. Di Indonesia Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/ angin (PLTB) dapat ditemui di Sidrap dan Jeneponto, Sulawesi Selatan, ada pula di Tanah Laut – Kalimantan Selatan.
Baca Juga:
4. Tenaga Air.
Air adalah benda alam yang mengandung massa dan dapat mengalir, sehingga memiliki energi yang dapat dimanfaatkan. Jika dibandingkan dengan udara atau angin, massa yang dimiliki air lebih besar hingga 800 kali. Di samping itu, gerakan air, meskipun lambat sekalipun, tetap dapat diubah menjadi bentuk energi lainnya. Dalam pemanfaatan air sebagai sumber energi, turbin air digunakan dengan desain yang bertujuan untuk mendapatkan energi dari beragam penampungan (reservoir), dan memperhitungkan massa, ketinggian, serta kecepatan aliran air.
Sebagai sumber energi, air dimanfaatkan dengan berbagai metode, seperti:
- Bendungan air besar untuk pembangkit listrik.
- Metode mikrohidro untuk pembangkit listrik yang dapat menghasilkan daya sampai dengan 100 kW dan umum ditemukan di wilayah terpencil, namun punya banyak sumber air.
- Metode run-of-the-river yang didesain untuk memanfaatkan energi kinetik aliran air tanpa harus menggunakan reservoir air berskala besar.
Tahun 2018 Indonesia sampai saat ini terdapat kurang lebih 50 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) skala besar yang telah mensuplai listrik sebesar 5,37 GW.
5. Biomassa.
Biomassa ini merupakan sumber energi terbarukan yang digunakan untuk menghasilkan bahan bakar bio alias biofuel. Jenis sumber energi ini berasal dari biomassa atau organisme, termasuk di dalamnya produk dari proses metabolisme hewan seperti kotoran. Umumnya, biomassa diproses dengan cara dibakar agar dapat melepaskan energi kimia yang terdapat di dalamnya, kecuali jika biofuel akan digunakan sebagai bahan bakar.
Jenis energi yang satu ini dapat digunakan sebagai bahan bakar secara langsung, atau diolah untuk menghasilkan bahan bakar jenis lainnya. Misal biodiesel, biogas, dan bioethanol, bergantung pada sumbernya.
Biomassa dapat benar-benar menjadi energi terbarukan dan berkelanjutan apabila jumlah pengambilan tidak lebih besar dari jumlah yang diproduksi. Pasalnya, biomassa tetaplah merupakan bahan bakar yang membutuhkan waktu untuk diproduksi alam, meskipun durasinya sendiri memang lebih cepat. Apabila tidak dikendalikan, penggunaan biomassa malah bisa merusak lingkungan, seperti kasus deforestasi hutan di kawasan Amazon.
Baca Juga:
Saya ingin bertanya 10 energi terbarukan itu apa saja
Terima kasih sudah mengunjungi website Sanspower. Macam-macam energi terbarukan antara lain energi air, energi angin, energi surya, energi panas bumi, energi bio, energi ombak laut, energi pasang surut air laut, energi arus laut, energi panas laut, bahan bakar cair dari tanaman alga. Semoga cukup menjawab. Silakan langusng menghubungi tim kami untuk bisa diskusi lebih lanjut.
Telp/WA 081392276191 – 081249911495
Saya ingin bertanya 10 energi terbarukan itu apa saja ya
Terima kasih sudah mengunjungi website Sanspower. Macam-macam energi terbarukan antara lain energi air, energi angin, energi surya, energi panas bumi, energi bio, energi ombak laut, energi pasang surut air laut, energi arus laut, energi panas laut, bahan bakar cair dari tanaman alga. Semoga cukup menjawab. Silakan langusng menghubungi tim kami untuk bisa diskusi lebih lanjut.
Telp/WA 081392276191 – 081249911495