Mengenal Program Surya Nusantara
Apakah Anda sudah mendengar tentang program Surya Nusantara? Program ini bertujuan untuk meningkatkan kondisi ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19 dan mengembangkan sektor energi alternatif di Indonesia. Dalam artikel ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai program tersebut. Mulai dari latar belakang, tujuan, hingga rencana penerapan serta potensinya.
Latar Belakang Program
Sektor energi terbarukan tengah berkembang di Indonesia. Sumber energi konvensional seperti bahan bakar fosil dan batu bara menjadi pemicu polusi udara dan perubahan iklim. Permasalahan lingkungan hidup yang semakin mendesak membuat kebutuhan untuk energi terbarukan semakin meningkat.
Namun, pandemi Covid-19 menyebabkan redupnya sektor energi terbarukan. Ekonomi yang melemah dan pertumbuhan permintaan listrik yang meningkat menjadi penyebabnya. Pakar ekonomi memprediksi bahwa Indonesia akan mengalami pertumbuhan ekonomi pada angka negatif.
Selain itu, harga unit pembangkit listrik sumber daya alternatif juga naik karena nilai tukar rupiah yang menurun. Biaya pemasangan teknologi tersebut meningkat sehingga permintaan menurun.
Atas dasar permasalahan di atas, Institute for Essential Service Reform (IESR) menggagas program Surya Nusantara. IESR merupakan sebuah think tank yang bergerak di dalam bidang pengadaan energi yang merata di kalangan masyarakat seluruh Indonesia.
Tujuan Program
Program ini menargetkan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap secara menyeluruh. Tujuannya adalah meningkatkan perekonomian negara. PLTS Atap digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik bagi setiap rumah tangga.
PLTS Atap dapat mencapai kapasitas 1 GWp per tahun. Dengan demikian, pemerintah dapat mengurangi subsidi listrik nasional. Pada 2019, negara mengeluarkan 52,7 triliun untuk subsidi listrik. Diperkirakan bahwa penggunaan teknologi ini dapat menurunkan anggaran subsidi tersebut sebanyak Rp 1,3 triliun per tahun.
Selain itu, penggunaan PLTS Atap juga akan mendorong tumbuhnya industri energi alternatif dalam negeri. Terutama untuk energi terbarukan yang dapat mengurangi penggunaan sumber daya fosil. Hal ini dapat mengurangi emisi karbon yang akan memberikan dampak positif pada lingkungan hidup. Penggunaan PLTS Atap dapat menurunkan emisi gas karbon dioksida (CO2) sebanyak 1,05 juta ton setiap tahun.
Ditambah lagi, pertumbuhan sektor energi alternatif juga akan menciptakan lapangan kerja. Sektor ini dapat menyerap 20 hingga 22 ribu tenaga kerja per tahun. Maka, perkembangannya berpotensi untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan industri terkait.
Baca Juga:
- Lampu Tenaga Surya Untuk Daerah 3T
- Pentingnya Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Soal Listrik Alternatif
Perencanaan Program
Program Surya Nusantara akan dijalankan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Diharapkan inisiatif ini dapat menjadi momentum untuk green economic recovery atau pemuliah ekonomi secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Saat ini IESR sedang mempersiapkan pelaksanaan bersama kementerian-kementerian yang terkait. Menurut lembaga tersebut, program ini dapat dimulai tahun 2021. Program akan dilangsungkan hingga tahun 2025.
IESR menyasar rumah tangga di daerah yang menerima subsidi listrik terbanyak, yaitu di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Mereka juga akan menargetkan kawasan 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) di Indonesia Timur. Daerah 3T adalah istilah untuk daerah-daerah yang masih tertinggal dalam pembangunan, terutama di garis terdepan dan terluar perbatasan Indonesia.
Program ini menargetkan pemasangan unit PLTS Atap dengan kapasitas 1,5 KWp di 800.000 rumah setiap tahunnya. Rencananya, pelaksanaan program akan didukung dengan sosialisasi, subsidi pemerintah, dan kredit dari bank.
Potensi Program
PLTS Atap akan digunakan untuk memproduksi listrik bagi rumah tangga. Panel surya mengubah sinar matahari menjadi energi listrik untuk menyalakan peralatan elektronik dan menyediakan penerangan.
Selain untuk lampu tenaga surya, panel surya bisa digunakan sebagai sumber energi untuk pompa air tenaga surya. Air merupakan salah satu kebutuhan pokok lain di samping listrik. Sekarang sudah tersedia pompa submersible bertenaga surya yang dapat menyediakan air bersih untuk masyarakat. Terutama di daerah terpencil dengan kondisi geografis yang menantang.
Ke depannya, diperkirakan bahwa harga panel surya akan semakin turun. Biaya pemasangannya pun semakin murah. Minat masyarakat akan meningkat jika harga PLTS Atap terjangkau dan mudah dipasang. Bisa dibilang bahwa Program Surya Nusantara memiliki potensi yang besar untuk sukses diterapkan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca Juga: